Sabtu, 06 Maret 2010

Khayalan

Dalam malam hening kegelapan
Ku coba terawang langit memilah bintang-bintang

Ku acungkan jari
Dan tengadahkan tangan kiri
Aku pikir satu dari ribuan bintang akan datang menyambut tadahan tanganku
Akh. . . .itu hanya khayalanku

Terselip angan di iringi gesekan ranting
Dan itu membuatku terpelanting

Tak ada lagi

Alunan melody penaku tak lagi terdengar
Dia tlah meregang dan terkapar
Bukan untuk puisi dia bernyanyi
Hanya menghibur sebongkah hati yang tlah mati
Tak ada darah dan juga nanah
Lembaran kertas tak jua berganti jubah
Hatipun menangis
Karena pena takan lagi melukis